Dari istriku aku telah dikaruniai putra
yang telah duduk di kelas 2 SD dan seorang putri yang berusia 4 tahun Pada
suatu hari aku ditugaskan oleh perusahaan untuk membantu sebuah instansi
pemerintah didalam membenahi IT yang terdapat di instansi tersebut.
Di instansi
tersebut aku bekerja sama dengan salah seorang pegawai yang mendapat tugas
sebagai penanggungjawab IT di instansi tersebut. Nama rekan kerjaku adalah
Sugianto dan biasa kupanggil Anto. Usianya 2 tahun dibawahku, telah menikah dan
dikaruniai 2 orang putri yang berusia 3 tahun dan SD kelas 1. Istrinya adalah
seorang wanita berjilbab lebar. Istri Anto bernama Aisyah.
Namun jilbab lebar tersebut tidak mampu menyembunyikan paras wajahnya yang
cantik, anggun dan putih mulus kulit wajahnya. Tubuhnya kecil mungil imut-imut
sesuai dengan tipe cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu.
Aisyah Dalam
kerjasama ini , seringkali kami bekerja hingga jauh malam di kantor bahkan tidak jarang kami
harus menginap di kantor. Sering pula kami bekerja di rumahnya hingga menginap
ataupun sebaliknya menginap di rumahku. Karena dimulai dari nol, maka hubungan
kerja sama ini terjalin menjadi sangat lama karena membicarakan segala aspek
yang berhubungan dengan IT, dimulai dari perencanaan, pemasangan jaringan
hingga sistem informasi yang akan dijalankan.
Setelah kerjasama berjalan
sekitar 3 bulan, Anto terlihat seperti orang stress dan setelah kutanyakan dia
bercerita bahwa dia mendapat tekanan dari atasannya akibat kesalahan
perencanaan, sehingga hasilnya melenceng dari target yang ditetapkan dan dia
diberi limit waktu 3 bulan untuk segera memperbaiki dan menyelesaikan proyek
yang sedang dikerjakan.
Rupanya, atasan Anto menceritakan kesalahan perencanaan
yang dilakukan oleh anakbuahnya kepada atasanku, sehingga akupun mendapat
teguran keras dari atasanku sebagai karyawan yang tidak mampu membawa misi
perusahaan yang mampu memberi bantuan konsultasi untuk mewujudkan terciptanya
sebuah Sistem Informasi pada sebuah klien. Walaupun ini semua terjadi bukan
kesalahanku.
Akibat tekanan ini, kami menjadi semakin akrab dan menjadi dua orang
sahabat setia yang saling membantu dan berbagi baik didalam suka maupun duka.
Kami jadi semakin sering kerja sampai jauh malam baik di kantornya Anto,
rumahku ataupun rumahnya.
Pada saat bekerja, kami banyak berhubungan dengan
internet untuk mendapatkan referensi ataupun masukkan yang bisa mempercepat
proyek ini selesai. Dan biasanya pada saat pikiran sedang buntu, biasanya kami
melakukan refreshing dengan cara mengunjungi situs-situs porno dan mendownload
gambar- gambar ataupun film-film porno.
Dari gambar-gambar dan film-film yang
didownload oleh Anto serta komentar- komentar yang dilontarkan olehnya. Aku
tahu bahwa Anto sangat terobsesi dengan wanita dengan buahdada yang besar dan
montok. Pantas saja sering aku pergoki dia secara sembunyi-sembunyi sering
menatap istriku pada saat kerja di rumahku.
Tapi hal ini tidak membuatku
cemburu, karena dia tidak pernah secara terang-terangan memandangi istriku
apalagi menggodanya, lagi pula dia adalah sahabat baikku saat ini. Waktu terus
berjalan dan batas waktu yang ditentukan semakin dekat sedangkan pekerjaan
belum selesai. Hal ini membuat kami bekerja siang malam tiada henti.
Hingga
akhirnya Anto berkata padaku “Rid… Bagaimana kalau kita berjanji…?”
“Janji bagaimana..?” tanyaku
padanya
“Kita berjanji akan melakukan syukuran dengan berlibur bersama dua
keluarga menyewa sebuah villa di kawasan puncak beberapa hari untuk menikmati
pemandangan alam dan sarana rekreasi yang ada di sekitar sana, sehingga bukan
hanya kita yang menjadi sahabat tetapi istri-istri kita dan anak-anak kitapun
bisa menjadi akrab dan bersahabat., bagaimana ?” usulnya padaku.
“Ok… Aku
sangat setuju…” sahutku bersemangat.
Sejak ada komitment tersebut, semangat
kami menjadi bertambah untuk dapat sesegera mungkin menyelesaikan proyek ini,
sehingga akhirnya proyek tersebut selesai sebelum deadline yang ditentukan.
Kami rayakan keberhasilan ini dengan acara makan bersama antara keluargaku dan
keluarga Anto di rumahku. Suasana diantara kami cepat terjalin dengan hangat
dan akrab. Antara istriku dan istri Anto cepat sekali akrab, seolah dalam
fikiran mereka sudah tertanam motto sahabat suamiku adalah sahabatku juga,
demikian juga dengan anak-anak kami. Kami berdua mulai menyusun rencana untuk
melaksanakan janji yang pernah diucapkan sebelum proyek itu selesai.
Setelah
menemukan waktu yang tepat akhirnya kami berlibur selama 3 hari dengan menyewa
sebuah Villa di kawasan Puncak. Karena waktu yang kami ambil bertepatan dengan
liburan sekolah anak- anak maka kawasan Puncak ramai dengan wisatawan dan
akhirnya kami hanya dapat menemukan sebuah villa dengan dua kamar tidur yang
ada kamar mandinya, satu ruang tamu dan ruang tengah serta dapur.
Keluargaku
menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tengah, sedangkan keluarga
Anto menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tamu. Antara ruang tengah
dan ruang tamu yang berbentuk huruf L dihalangi oleh stesel berukiran indah.
Kami tiba di villa tersebut sekitar jam 11 siang. Setelah istirahat dan
beres-beres serta dilanjutkan dengan makan siang, maka sepanjang sisa hari
gunakan untuk jalan- jalan menikmati pemandangan alam dan sejuknya udara
Puncak. Setelah gelap tiba kami semua berkumpul di ruang tengah sambil
menyalakan perapian sambil menciptakan obrolan-obroalan hangat sedangkan
anak-anak asyik bermain game play sation yang kami bawa dari rumah. Setiap
moment yang terjadi selalu aku dan Anto abadikan dengan kamera digital yang
kami bawa.
”Buat kenang-kenangan yang tak terlupakan tentang persahabatan
kita…” katanya sambil tersenyum padaku.
Merk dan type kamera yang kami miliki
sama persis, kami membelinya sama-sama pada saat sedang mengerjakan proyek.
Sehingga apabila kedua kamera kami disandingkan, baik Aku maupun Anto tidak
dapat menentukan milik masing-masing apabila hanya dilihat dari fisiknya saja.
Sekitar jam 9 malam, karena siangnya terlalu banyak aktivitas, maka anak-anak
merengek-rengek minta ditemani tidur, maka kami masuk kamar untuk menemani anak
kami masing-masing. Udara dingin puncak, membuat aku dan istriku saling
menghangatkan badan dengan cara berpelukkan yang rapat.
Dan karena suasana
tempat tidur yang asing, maka kami tidak dapat segera tidur. Dan ditambah lagi
dengan kondisi kami yang saling berpelukkan erat membuat berahi kami
perlahan-lahan bangkit dan akhirnya kami saling cium, saling belai dan saling
memberi rangsangan pasangannya masing-masing.
Badanku sudah mulai menghangat
karena dorongan nafsu yang sudah menguasai diri hal ini ditandai dengan
mengerasnya batang penisku dibalik celana panjang yang kukenakan Demikian pula
dengan itriku, nafasnya sudah mulai memburu dan dari cd- nya kurasakan sudah
mulai basah. Dan pantatnya sudah mulai tidak bisa diam terus bergoyang-goyang
tak teratur. Tapi tak mungkin kami melanjutkan persetubuhan di tempat tidur
yang sedang ditiduri oleh dua orang anak kami. Aku berfikir keras untuk
menyalurkan berahi yang semakin tak terkendali.
Lalu kubisikan pada istriku
”Mah… kita main di ruang tengah aja.. Mudah-mudahan Anto dan istrinya sudah
tidur..?”
”Ayo…Pah… Mamah sudah nggak tahan nich….., tapi survey dulu… apakah Mas Anto
dan istrinya sudah tidur..” jawab istriku dengan nafas yang ngos-ngosan seperti
yang sedang menahan sesuatu.
Akupun keluar kamar, lalu menghampiri ruang tamu
dan diam sebentar di depan pintu kamar Anto. Setalah yakin aku tidak mendengar suara
orang yang masih terjaga lalu aku kedapur siapa tahu Anto atau istrinya ada di
sana.
Setelah yakin mereka semua telah tidur, aku kembali ke kamarku dan
memberi kode pada istriku bahwa suasana aman dan terkendali. Lalu istrikupun
dengan berjingkat-jingkat meninggalkan kamar menuju ruang tengah dimana
aku sudah menunggunya di atas karpet di depan perapian dengan tak sabar dan
nafas yang memburu didorong nafsu yang menggebu.
Begitu tiba didekatku, istriku
langsung menerkamku dan melumat habis bibirku dengan nafsu yang mengebu-gebu.
Lidahnya dengan lincah mengkait-kait dirongga mulutku dan saling bersilat lidah
dalam arti yang sebenarnya. Kemesraan ini demikian panas dan menggairahkan
bagaikan sepasang pengantin yang mengalami malam pertama..
Aku sendiri heran,
mengapa gairahku begitu tinggi saat itu demikian juga istriku. Apakah karena
kami berada dalam suasana yang baru ditambah dengan udara dingin daerah puncak
yang romantis, sehingga menimbulkan nuansa yang dapat memacu berahi sedemikian
tinggi. Kami saling bergulingan di atas karpet yang tebal disertai dengan
erangan dan desahan penuh gairah yang keluar tanpa kami sadari.
”Ooohh Pah..pah
… sayang… ohhhh..” desah istriku disela- sela ciumanku di bibir, dan leher
disertai dengan remasan-remasan gemas pada buahdadanya yang besar, montok dan
kenyal.
Aku mulai membuka kancing baju istriku satu persatu hingga lepas
semuanya dan kulepaskan dari tubuhnya dan kancing BH-nyapun sekalian kulepas
dan kubuka sehingga buah dada istriku yang sangat kubanggakan ini terpampang
indah di depan mataku. Dengan tidak membuang waktu tangan kananku langsung
meremas gemas penuh nafsu buah dada indah sebelah kiri milik istriku ini dan
terkadang kupelintir puting susunya hingga mebuat istriku melenguh dan
mendengus seperti kerbau yang mau disembelih.
”Hhek…hek…sshhh…” lenguh
istriku.. Mulutkupun tidak tinggal diam, kusosor seluruh permukaan buahdada
indah bagian kanan dan akhirnya bibirku menghisap kuat puting istriku dengan
kuat, memilinnya dengan bibirku dan kujilat-jilat sehingga istriku mendapat
tambahan kenikmatan yang bertubi- tubi..
”ouhh…Pah…ouhh pah…enak…..
terussssss…..” erang istriku. Lalu dengan ganasnya istriku membalikkan tubuhku
sehingga ia berada diatas tubuhku dan dengan terburu-buru dia membuka bajuku
dan celana panjangku serta cd-ku sekalian sehingga aku dibuat telanjang bulat
oleh istriku sedangkan ia masih mengenakan rok panjang dan cd.
Mulut istriku
langsung menciumi seluruh permukaan dada dan perutku juga terkadang ia
menghisap dan memilin puting susuku dengan mesra sementara tangan kanannya
meremas-remas penisku yang sudah sangat tegang dan keras membuat diriku
melayang tinggi ke langit yang tanpa batas…
”Oohh…ouhh…. Mamah…..mamah
ouh….nikmat banget….ouhh…” erangku tanpa dapat kutahan keluar dari mulutku.
Berulang-ulang aku melenguh dan mengerang diberi kenikmatan oleh istriku yang
kucintai ini… Oohh istriku memang hebat dalam memberikan pelayanan sex yang
maksimum terhadap suaminya… diriku terus melayang dan melayang.
Lalu mulut
istriku bergeser ke selengkanganku untuk melakukan pekerjaan yang sangat
disukainya, yaitu memberikan kenikmatan penuh sensasi pada penisku dengan
mulutnya. Dia memang sangat expert dalam hal ini. Permainan mulut dan lidah
didalam mengolah penisku selalu membuatku melayang- layang tinggi…
”Ouuhhhh
mmamah …sayang…. ouhh yang….” eranganku semakin keras.
Rupanya nafsu istrikupun
sudah sangat tinggi…Dia langsung berdiri dengan tergesa-gesak dan membuka rok
dan cd-nya sekaligus dan langsung jongkok mengarahkan liang vaginanya yang
sudah sangat basah ke arah penisku kemudian dia meraih penisku untuk dimasukkan
ke liang kenikmatannya, tanpa memberikan kesempatan padaku untuk mempermainan
vaginanya dengan bibir dan lidahku seperti yang biasa aku lakukan sebelum
melakukan persetubuhan yang sesungguhnya. Blesss….penisku secara perlahan masuk
ke liang vagina istriku hingga amblas seampai ke pangkalnya karena dorongan
pantat istriku yang bahenol.
”Ouhhh……” erangku dan istriku secara bersamaan dan
mata istriku terpejam menikmati penisku didalam vaginanya. Kedua tangan istriku
bertumpu pada dadaku, kemudian mulai dia mengerakan pantatnya keatas- kebawah,
kedepan-kebelakang, kadang ke kiri dan ke kanan diakhiri dengan putaran-
putaran yang seolah-olah ingin memelintir penisku yang berada didalam
vaginanya.
Buahdadanya yang montok terguncang-guncang akibat gerakannya yang
lincah menyajikan sebuah pemandangan yang sangat indah. Hal tersebut secara
periodik terus dilakukannya secara berulang-ulang Diriku semakin melayang-
layang.. .. Gerakan istriku semakin cepat dan mulutnya mulai tidak bisa diam
diisi dengan suara erangan dan desahan yang semakin keras.
Hingga akhirnya
gerakan istriku semakin cepat dan sudah tidak beraturan lagi hentakan-
hentakannya …sehingga buahdada indah istrikupun semakin terguncang-guncang
dengan seksinya memberikan tambahan kepuasan batin bagi diriku.
Dan akhirnya
tubuh istriku melenting ke belakang dengan tubuh yang kaku dan kedua tangannya
menarik kedua tanganku kuat-kuat sambil menjerit..
”Aaahhhh……!!” Pantatnya
menekan keras selangkanganku dan kurasakan liang vaginanya berkontraksi dengan
hebat memijit dan menghisap-hisap penisku dan diakhiri dengan kedutan- kedutan
seolah ada cairan menyirami kepala penisku yang berada didalam vaginanya.
Selama beberapa detik
dia terdiam dalam posisi seperti itu dan akhirnya melemas sehingga membuat
ambruk terhempas di atas tubuhku. Istriku baru saja mengalami suatu orgasme
yang sangat hebat, aku bangga dan bahagia serta sangat puas menyaksikan
pemandangan yang sangat erotik ini. Walaupun aku belum mengalami orgasme. Aku
diam saja memberi waktu pada istriku untuk menikmati sisa- sisa kenikmatan yang
masih dia rasakan selema beberapa menit. Tak lama kemudian istriku membuka
matanya dan memandang padaku dengan rasa penuh cinta serta berkata..
”Fuihhh….
enak banget…Pah…, tapi Papah belum keluar yach..?” sambil mencium pipiku dengan
mesra.
Istriku bangun dari tubuhku dan meraih cd-nya yang tergeletak disamping
tubuhnya kemudian dia mengelap vaginanya dari cairan kenikmatan yang keluar
dari vagina sambil berkomentar…
”Wuihh… banyak banet Pah keluarnya…” sambil
mencium cd-nya yang basah oleh cairan dirinya, kemudian dia arahkan cd-nya yang
basah itu ke penisku dan mengelap penisku hingga bersih, kemudian dia mencium
lembut kepala penisku sambil berkata pada penisku.
”terima kasih sayang…kamu
hebat dech…” dan mengecupnya kembali dan sambungnya pada penisku.
”Kamu belum
yach..? nanti yach aku berikan yang spesial untukmu agar kamu bisa menyemprot
milikku hingga membuatku melambung tinggi dan basah kuyup…” Katanya mengajak
ngobrol penisku, kemudian dia mengecup lagi penisku dengan mesra.
Namun kali
ini bukan hanya sekedar mengecup, tapi dilanjutkan dengan mengulum dan
mempermainkan lidahnya dikepala penisku dan menghisap-hisap penisku dengan
gemas membuat aku melayang kembali didera kenikmatan yang diberikan oleh
istriku.
Tidak lama dia mempermainkan penisku, kemudian berbaring disisiku
serta berkata ”Ayo..Pah… diatas..” sambil menarik badanku agar berada
diatastubuhnya.
Walaupun aku sudah sangat bernafsu dan ingin menuntaskan
berahiku ini, tapi aku ingin memberikan kenikmatan yang lebih pada istriku. Aku
tidak langsung mengarahkan penisku pada liang vaginanya, tapi kepalaku langsung
mengarah ke selangkangan yang sudah basah oleh cairan kewanitaan bercampur
keringat.
Kuciumi seluruh permukaan paha istri yang kira dan kanan sampai
akhirnya lidahku mengarah ke lipatan vaginanya yang masih terlihat rapat dari
bawah ke atas berulang, lalu kusibakkan lipatan bibir vagina itu lalu
kujulurkan lidahku mulai dari liang vagina hingga ke klentitnya demikian
berulang-
ulang membuat istriku mengerang kembali dengan pantat bahenol yang tidak bisa diam.
ulang membuat istriku mengerang kembali dengan pantat bahenol yang tidak bisa diam.
”Enggh….engh…ouh… enak… Pah….
makasih…maksih…ouh… ouh…” erangnya. Lidahku merasakan campuran asin dan manis
oleh cairan vagina dan keringatnya serta hidungku mencium aroma khas vagina,
tapi aku tak peduli… justru semakin menambah gairah dan kepuasan pada diriku
dapat memberikan kepuasan yang optimal pada istriku tercinta ini….
Gerakan
pantat istriku semakin cepat dan menekan- nekan wajahku sedangkan kedua kakinya
yang berada diatas pundakku dan kedua tangannya menekan-nekan kepalaku dari
belakang dengan gerakan yang tak terkendali dan kembali tubuhnya melenting dan
menjerit…
”Aaahhh…….”. dan lidahku yang terjulur berada dalam liang vaginanya merasakan
kedutan- kedutan dari dinding vagina istriku dan ada cairan yang merembes dari
dalam vagina melamuri lidahku dengan rasa yang asin gurih…. Kembali tubuhnya
terhempas lemas di atas karpet sehingga tekanan di kepala melemah dan hilang…
Aku kemudian menungging menghadap wajahnya dan kuperhatikan istriku sangat puas
dan matanya masih terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme yang kedua
kalinya. Aku mencium lembut pipi dan bibirnya.
Kemudian istriku membuka mata
dan memandangku seraya berkata..”makasih pah…Papah benar-benar the best thing
which I have.” katanya.
Lalu kubisikan padanya ”Masih bisa dilanjut..?” tanyaku
”Tentu sayang… aku juga masih pingin menaiki babak penentuan yang paling
kutunggu-tungu…” sambil tersenyum manis. Kemudian dia membuka lebar- lebar
pahanya dan kuposisikan kedua kakiku dibawah paha istriku dan kuarahkan penisku
tepat di depan liang vagina istriku..
Blesss… kembali penisku menyelam didalam
liang kenikmatan istriku yang masih tetap sempit walaupun telah basah oleh
cairan kenikmatannya. Kutekan pantatku hingga penisku amblas hingga ke
pangkalnya.
Teng…. anganku kembali melayang merakan nikmatnya penisku yang
digenggam erat oleh vagina istriku. Kemudian secara perlahan-lahan pantatku
mulai bergerak maju mundur agar penisku dapat mengocok dan mengaduk- ngaduk
liang istriku yang sangat nikmat ini… terus dan terus tanpa henti dan mengenal
lelah..
Gerakanku semakin cepat seiring dengan kenikmatan yang kuperolehpun
semakin membuat aku melayang-layang akibat gesekan ini. Pinggul istriku turut
membantu bergerak keatas- kebawah… kekiri-kekanan…dan diputar-putar sehingga
seluruh tubuhnya bergetar dengan seksi terutama buah dadanya yang
terampul-ampul menyajikan pemandangan yang sangat erotis disertai dengan
erangan dan dengusan nafas.
”Ouhh… makasih Pah…..Ouh… hek… hek….” mulutnya
kembali meracau Tanganku tak kubiarkan mengangur aku arahkan ke kedua buah dada
istriku yang menggairahkan ini dan kermeas
serta kupilin putingnya membuat erangan dan dengusan napasnya semakin menggila..
serta kupilin putingnya membuat erangan dan dengusan napasnya semakin menggila..
Akupun merasakan bahwa akan segera menuju
puncak sehingga gerakan pantatku semakin cepat dan sudah mulai tak teratur.
Penisku mulai menekan-nekan keras vagiana istriku dan lenguhakupun sudah mulai
keluar tak terkendali..
”Ohh..hoh…hek..hek..” Dengusku meraih puncak
”Ouh..ouh..aouw…ouw…sssettttt…” jerit istriku.
Dan akhirnya penisku
menekan dalam-dalam ke liang vagina istriku sambil suara kerasku terlontar ”
Hooaahhhhh…”
Dan istrikupun menjerit dengan badan melenting..”Aaahh….”
Cret..cret… Semprotan sperma dengan deras keluar dari mulut penisku disambut
dengan kedutan-kedutan keras dinding vagina istriku secara berulang-ulang
selama beberapa detik….. Dan akhirnya perasaan melayang jatuh terhempas dan
akupun ambruk di atas tubuh istriku…
Selama beberapa saat kami terdiam dalam
posisi aku menindih istriku dan untuk mengurangi beban istriku agar bebas
menarik napas panjang- panjang aku gulingkan tubuku disampingnya. Selama
beberapa menit kami diam telentang dan kesadaran kami entah ada dimana. Entah
beberapa menit kami hilang kesadaran dalam posisi seperti itu, sampai akhirnya
secara sayup-sayup kudengar seperti ada orang yang mengerang dan mendesah.
Aku
segera mengumpulkan seluruh kesadaran yang ada dan mulai berkonsentrasi
terhadap suara itu. Makin lama suara erangan dan lenguhan serta terkadang
disertai dengan teriakan- teriakan pendek semakin jelas terdengar. Aku segera
mengenakan pakaianku dan kulihat istriku tertidur nyenyak kelelahan segera
kuambil selimut yang terlipat di atas kursi dan kuselimuti istriku. Lalu dengan
mengendap-ngendap kudekati asal suara itu yang ternyata berasal dari ruang
tamu. Lalu mataku mengintip dintara lobang-lobang yang terdapat pada stesel
berukir yang menghalangi ruang tengah dan ruang tamu.
Disana kusaksikan sebuah
pemandangan adegan panas secara live show yang dimainkan oleh Anto dan istrinya
di sofa yang terdapat di ruang tamu. Aku malu menyaksikan adegan yang sedang
dimainkan oleh sahabatku dan istrinya. Tapi parasaan malu dan bersalah itu
terkalahkan oleh penasaran dan keinginan yang besar menyaksikan tubuh istri
sahabatku yang biasanya tertutup oleh jilbab lebar dan baju longgar yang
panjang yang secara selintas merupakan tubuh cewe idamanku pada waktu aku
bujangan dulu.
Dan pikiran isengku muncul, dengan mengendap-ngendap aku mengambil
camera digital didalam kamar dan kembali mengintip sekaligus merekam adegan
panas yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya. Seluruh pakaian Anto
dan istrinya sudah terlepas dan tergelatak dibawah sofa. Kulihat saat itu Anto
menyandar di Sofa sedang memangku istrinya yang membelakanginya. Kedua tangan
Anto memeluk dari belakang dan telapak tangan Anto meremas dan memilin puting
susu istrinya sementara bibirnya menciumi dan menjilati leher jenjang istrinya.
Kepala istrinya terdongak ke belakang dengan mata terpejam serta mulut terkatup
dan gigi gemeretuk seperti sedang mengigit sesuatu yang keras serta keluar
suara dari mulut istrinya :
” Euhh…euh… sssetth…seth… euh…euh…” terus menerus
terkadang pelan dan terkadang tanpa disadarinya keluar cukup keras.
Sementara
pantat istrinya bergerak dengan cepat keatas dan kebawah diselingi dengan
gerakan kedepan dan kebelakang agar penis suaminya yang tertanam dalam liang
vaginanya dapat mengocok, mengaduk dan menggesek seluruh rongga dinding vagina
miliknya. Kulihat mata Anto terbeliak- beliak menahan nikmat yang diberikan
oleh istrinya dan mulut Anto menyeringai dan kadang meringis dengan erangan
suara dari mulutnya
”Ohh…oohhh…Bu…Bu… terusss. Terus…oohh…” Kedua orang
tersebut memang benar-benar dalam keadaan yang diliputi nafsu dan gairah
sehingga keduanya tak sadar bahwa mereka sedang kurekam. Sungguh adegan
persetubuhan ini menyajikan pemandangan yang sangat menggiurkan dan
membangkitkan berahi. Betapa mengairahkannya tubuh istri sahabatku dengan kulit
yang putih halus, buah dada yang tidak terlalu besar tapi sekal dan indah serta
sangat mengairahkan seleraku, pinggang ramping dan paha mulus.
Oohhhh betapa
indahnya tubuh istri sahabatku ini. Baru kali ini aku dapat melihatnya dalam
keadaan telanjang dan gerakan-gerakan yang menggairahkan, biasanya yang kulihat
adalah sebuah tubuh yang tertutup rapat dan tutur kata yang halus terjaga.
Tetapi saat ini semuanya hilang, yang kulihat adalah gerakan-gerakan seorang
wanita yang benar-benar sedang menikmati sex dan mengolah tubuh untuk
memberikan kepuasan pada suaminya. Kulihat pula bagaimana vagina istri
sahabatku terkempot- kempot menerima dorongan dan gesekan penis suaminya dalam
posisi duduk.
Gerakan pantat istri temanku ini sudah tidak teratur lagi,
goyangan pinggulnya semakin menggila dan mulutnya sudah mulai meracau tak jelas.
”Ouh… Yah… ouhks… Yah… .eemhhsss oh…”, kepalanya semakin terdongak dengan mulut
yang ternganga dan terkadang mengemeretak giginya menahan deraan nikmat yang
datang terus menerus menerpa dirinya membawanya melayang dan terus melayang.
Napasnya ngos-ngosan dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Sungguh suatu
pemandangan yang sangat erotis dan dapat merangsang siapapun yang melihatnya.
Sementara gerakan Anto semakin cepat dan keras menghentak-hentakkan pinggulnya keatas kebawah disertai lenguhan dan
dengusan yang semakin keras.
”Ohks.. ehks…. ehks… ” dengusan Anto semakin keras
dan cepat, membuat tubuh istrinya terlonjak-lonjak menerima sensasi nikmat yang
teramat sangat. Kedua tangan Anto meremas-remas buah dada istrinya semakin
gemas dan penuh nafsu manjadikan kenikmatan yang diterima istrinya menjadi
semakin menggila.
”Ouh….auwh…auwh…emh….euh…” racau istri Anto semakin nyaring.
Akhirnya mulut istri Anto mulai meracau merengek seperti mau nangis.
”Ayo Yah…
ayo yah…ayo…aku nggak tahan pingin disemprot…” katanya terbata-bata sambil mata
terpejam.
Tiba-tiba Anto berdiri dan membalikkan badan dan meminta istrinya
menungging dan tangannya bertumpu pada pegangan sofa. Anto berdiri tanpa
mencopot penisnya yang masih tertanam di vagina istrinya. Kulihat Anto
mendorong-dorongkan pantatnya dengan keras dan cepat kepantat
istrinya. Tangan Anto memegang kedua sisi pinggul istrinya yang seksi dan
menggairahkan. Pertemuan antara selangkangan Anto dan pantat istrinya menambah
sensasi nikmat yang berbeda baik bagi Anto maupun Istrinya sehingga secara
bersamaan merekapun mengeluh nikmat.
”Ouh… ouh… oh… ” Tumbukan antara
selangkangan Anto dan pantat istrinya yang telah basah berkeringat menimbulkan
suara yang khas .
Plok…plok…plok ditimpali oleh suara erangan dan lenguhan
nikmatdari mereka berdua…
”Ouh… ouh… oh… ” Gerakan Anto mulai cepat- cepat tak
teratur disertai dengan kejang-kejang. Demikian pula pingul istrinya
bergerak-gerak liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras.
PLOK…PLOK…PLOK
Dan istri Anto mulai meracau dengan suara yang tak terkendali ”Ayo Yah…ayo yah…
ayo… semprot… semprot…… Ibu… mau… keluar…. ”
Dan akhirnya secara bersamaan
mereka menjerit dan melenguh keras…
”Aaakhhh….” jerit istrinya…
”Hhhooohhhhh…..”
dengus napas Anto yang dilanjutkan dengan menghisap dalam- dalam leher bagian
belakang istrinya.
Tubuh mereka kaku beberapa saat dan kemudian terjadi
kontraksi pada pantat Anto dengan berkedut-kedut beberapa kali. Mereka benar-
benar baru saja mengalami fase orgasme yang sangat hebat dan sensasional.
Pandangan mata mereka seolah gelap lalu…
BRUKK… keduanya terhempas telungkup ke
atas sofa. Mereka terdiam selama beberapa menit tidak bergerak..menikmati
sisa-sisa orgasme hebat yang masih terasa.
Lalu Anto mengecup mesra pipi
istrinya sambil berkata ”Makasih Bu…., Ibu benar-benar hebat ” lau mengecup
bibir istrinya dengan lembut Istri Antopun tersenyum puas sambil mengecup bibir
suaminya dan berkata ”’Makasih juga Yah…, Malam ini Ayah benar-benar hebat tidak
seperti biasanya. Ibu sangat puas”.
Dengan hati-hati.. aku mematikan kamera dan
aku berjinjit meninggal tempat itu, menyimpan camera disaku celanaku dan
berbaring disisi istriku pura-pura tidur. Dan akhirnya aku memang pulas
tertidur.
Aku dibangunkan oleh istriku sekitar jam 2 dini hari dan mengajakku
tidur di kamar. Sekitar jam 5 subuh Aku dibangunkan istriku, walaupun badan
masih terasa lemas, kemudian mandi air hangat. Istri-istri kami yang sudah
berpakaian rapih dan cantik sedang di dapur mempersiapkan sarapan, kemudian
kuambil cameraku untuk mengabadikan kegiatan mereka di dapur.., mengabadikan
kelincahan anak - anak kami.
Demikian pula dengan Anto, dia
mengabadikan setiap detil kejadian yang ada disekitarnya.
Waktu sarapan tiba dan aku menyimpan kameraku di meja makan yang terdapat
diruang tengah. Tapi oleh istriku kamera tersebut dipindahkan ke bufet yang ada
dipinggir ruangan tengah dan istri Antopun menyimpan kamera suaminya dibufet
yang sama.
Kemudian mereka menyiapkan sarapan di meja makan tersebut, dan
kamipun sarapan dengan lahap sambil diisi dengan obrolan hangat sambil
mengomentari tingkah laku anak-anak kami yang lucu-lucu. Setelah sarapan, kami
bersiap jalan-jalan pagi untuk menghirup segarnya udara puncak. Akupun langsung
mengambil kamera yang ada di bufet dan kamipun jalan-jalan sambil bercanda ria..
Setelah tiba di suatu
tempat dengan view yang indah, aku mulai mengambil gambar dengan kameraku,
demikian pula Anto. Sedangkan istri-istri kami meneruskan jalan-jalan mengikuti
anak-anak yang berlarian sambil mengobrol akrab. Aku mencari tempat yang
nyaman, dan iseng-iseng aku ingin melihat adegan yang kurekam tadi malam.
Begitu kubuka…Deg.. jantungku berhenti berdetak dan wajahku pucat pasi,
ternyata aku sedang melihat diriku dan istriku sedang melakukan persetubuhan
yang demikian panasnya. Gambar yang diambil lebih sering difokuskan terhadap
roman ekspresi wajah istriku yang sedang didera kenikmatan serta bagian tubuh
indahnya yang lain terutama bagian buah dadanya yang besar dan montok. Rupanya
bukan hanya aku yang mengabadikan persetubuhan sahabatku dengan istrinya.
Sahabatkupun mengabadikan persetubuhanku dengan istriku.
Perasaanku bercampur
aduk tak terlukiskan dan tak kumengerti terhadap sahabatku. Mau marah dan
terhina, tapi akupun melakukan hal yang sama terhadapnya. Akhirnya mataku
mencari-cari Anto disekitarku . Dan tampak olehku Anto sedang duduk termangu di
bawah pohon dengan wajah bingung menatap layar kamera, sekilas wajahnya
terlihat pucat. Aku mendekatinya dan dia terlihat gugup, akupun merasakan hal
yang sama
Dia berdiri dan kami saling berhadapan serta diam tak berkata,
kemudian secara refleks kami langsung berpelukan serta berbisik…”Maafkan aku
sobat….” Akhirnya kami duduk berdampingan dan Anto mulai bercerita
”Tadi malam,
setelah kita masuk kamar menidurkan anak kita masing-masing. Aku dan istriku
tidak bisa tidur dan akhirnya kami bermesraan disamping anak-anak yang telah
tertidur lelap. Kami bermesraan dengan menahan agar tidak mengeluarkan suara
yang bisa mengganggu tidur mereka. Karena kurang merasa nyaman dan nikmat,
akhirnya kuputuskan untuk bermain di ruang tengah dekat perapian…
Begitu aku
keluar kamar aku mendengar suara desahan dan erangan dari ruang tengah. Aku
mengendap pelan mendekati arah suara itu. Dari balik stesel kusaksikan kamu
sedang bermesraan dengan istrimu.
Akhirnya timbul iseng dari dalam hatiku,
kuambil kamera dan kuabadikan semua gambar seperti yang lihat di kamera itu…
Maafkan aku Rid… Aku tak bermaksud melecehkanmu… sungguh maafkan aku” katanya
memelas. Dengan perasaan tak menentu kudengarkan cerita Anto, tak ada perasaan
marah di hatiku padanya karena akupun melakukan hal yang sama terhadapnya. Dan
kronologis kejadiannyapun mirip dengan yang kulakukan.
Dan Aku hanya menjawab
”Maafkan aku juga kawan, akupun tidak bermaksud menghina ataupun melecehkanmu…
” Lalu lanjutku : ” Barangkali ini hanya membuktikan pada kita berdua bahwa
kita memang dua orang sahabat yang sehati… soul mate.. kayaknya mah…” sambil
tersenyum, dan akhirnya kamipun kembali berpelukan akrab tidak ada perasaan
marah apalagi benci.
”Eh..To….Apakah istrimu melihat apa yang aku dan istriku
lakukan tadi malam ?” tanyaku pada Anto.
”Tentu saja..,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar